Crysis
yang rilis di tahun 2007 adalah sebuah game yang sangat populer di
antara kalangan gamers PC. Grafis yang spektakuler tidak diragukan lagi
merupakan alasan utama game ini begitu dikenal. Saking hebatnya, tidak
sedikit kalangan yang bahkan meyakini game ini sebagai tolak-ukur
performa dari sebuah PC gaming. Dengan kemampuan untuk menjalankan Crysis
pada performa yang baik, bisa dibilang PC tersebut sudah sangatlah
mumpuni dalam menggerakkan game-game lainnya. Dengan kata lain, mungkin Crysis-lah game dengan spesifikasi grafis yang paling superior bagi PC pada saat itu (mungkin masih pada saat ini?).
Akan
tetapi, dengan kualitas visual yang sebegitu memukaunya, game inipun
jelas membutuhkan spesifikasi PC yang di atas rata-rata. Hal ini
seringkali menjadi batasan bagi gamers untuk dapat mengenal Crysis
lebih jauh. Tidak sedikit gamers yang hanya sekedar mendengar
kehebatannya tanpa dapat merasakannya secara langsung di PC
masing-masing. Oleh karena itu, sepertinya memang bukan sesuatu yang
mengherankan lagi apabila Crytek mencoba untuk lebih “memasyarakatkan” Crysis dengan merilis sekuel ini sebagai judul multiplatform. Dengan rilis di konsol rumahan, apakah Crysis 2 dapat menampilkan performa yang sebaik judul terdahulunya?
Gameplay 8,5
Crysis 2 hadir dengan meneruskan apa yang sudah lebih dulu diawali Crytek dalam Crysis dan Crysis Warhead, namun dengan sosok yang baru sebagai jagoannya. Setelah Nomad dan Psycho pada dua game sebelumnya, Crysis 2
membawakan kelanjutan ceritanya melalui sudut pandang seorang anggota
Marines yang dipanggil dengan sebutan Alcatraz. Alcatraz yang memegang
kendali penuh atas Nanosuit 2.0 peninggalan Prophet (karakter yang juga
ada di game pertamanya) kini harus berjuang mempertahankan suit
yang menjadi harapan umat manusia agar tidak jatuh ke tangan kelompok
yang disebut C.E.L.L. C.E.L.L. sendiri bukanlah satu-satunya lawan yang
Alcatraz hadapi dalam Crysis 2, sebagaimana para alien yang
dikenal dengan istilah Ceph kembali menjadi lawan yang perlu gamers
khawatirkan disini. Menjaga Nanosuit dari ancaman C.E.L.L. demi
mengakhiri invasi Ceph merupakan misi utama Alcatraz.
Nanosuit, sebuah teknologi yang menjadi salah satu bagian vital dalam jalan cerita Crysis pun ikut memegang peran penting di dalam gameplay-nya itu sendiri. Pada Crysis
kita telah melihat bagaimana Nanosuit pertama memfasilitasi Nomad
dengan empat mode yang ia pergunakan dalam pertempuran di Lingshan:
Armor, Cloak, Speed, dan Strength. Untuk kali ini, Crysis 2 membuat penggunaan Nanosuit 2.0 terkesan lebih efisien sekaligus “ramah” controller
dengan membaginya ke dalam tiga, yaitu Armor, Stealth, dan Power. Armor
dapat diaktifkan dengan tombol LB/L2 untuk melindungi kamu dari
tembakan, dan Stealth diaktifkan dengan tombol RB/R2 untuk melakukan cloaking. Lewat modul Stealth ini, cloaking memungkinkan Alcatraz untuk melakukan stealth kill
sebagai salah satu cara dalam membereskan lawan. Sementara itu Strength
dan Speed kini dipersimpel Crytek menjadi Power. Tidak menampilkannya
secara tersendiri, kemampuan-kemampuan pelengkap Nanosuit seperti power jump, melee dan sprint kini dibuat lebih tepat guna dibanding sebelumnya. Dengan menghabisi Ceph, kamu akan mendapatkan nano catalyst yang bisa dipergunakan untuk meningkatkan berbagai perks Nanosuit, seperti regen
energi yang lebih cepat, dan lain sebagainya. Untuk senjatanya,
tersedia dalam berbagai pilihan jenis yang cukup umum ditemukan dari
kebanyakan game yang segenre dengan Call of Duty.
Selain
berguna di saat kontak senjata tengah terjadi, Nanosuit turut berperan
mengarahkan game ini pada gameplay yang lebih bersifat taktis. Nanosuit
memungkinkan kamu untuk mengetahui sejumlah pilihan yang ada di medan
perang dan beberapa hal yang kamu perlu perhatikan. Kamu bisa saja
melakukan cloaking untuk progress yang lebih cepat
dengan meminimalisir terjadinya konfrontasi yang dirasa tidak perlu atau
menggunakannya sebagai bagian dari taktik sebelum melakukan flanking
untuk membereskan lawan-lawan yang ada. Selain itu, kamu pun dapat
melihat lokasi persediaan senjata dan amunisi yang tersebar di
sekitarnya. Penggunaan modul Nanosuit yang tepat situasi jelas
menentukan seberapa lama kamu dapat bertahan di tengah pertempuran.
Memanfaatkan cloaking layaknya Predator atau menembaki lawan dengan cara Rambo adalah pilihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar